Karies Gigi atau Gigi Berlubang, Lebih Bahaya Mana

Kesehatan rongga mulut sering disebut sebagai cerminan kesehatan tubuh seseorang. Rongga mulut yang sehat dapat diketahui dari kondisi gigi, gusi, lidah, dan langit-langit yang bebas penyakit. Penyakit yang paling umum terjadi di dalam rongga mulut salah satunya adalah karies gigi. Karies gigi adalah suatu proses di mana mineral gigi larut pada kondisi asam hasil produksi bakteri, atau disebut dengan demineralisasi. Mineral tersebut kemudian diisi kembali setelah kondisi mulut netral dan proses ini disebut dengan remineralisasi. Remineralisasi merupakan proses saat mineral masuk kembali ke dalam struktur gigi, yang dibawa oleh kalsium dan fosfat pada air liur dalam kondisi ph mulut yang netral. Proses remineralisasi dengan pemberian fluoride dapat menghentikan laju karies gigi dengan membentuk lapisan keras pada permukaan gigi.

Karies Gigi atau Gigi Berlubang, Lebih Bahaya Mana
Karies gigi ditandai dengan adanya bercak putih atau bercak cokelat pada permukaan email gigi. Meski karies gigi kebanyakan terjadi pada anak-anak, tetapi para remaja dan orang dewasa yang banyak mengonsumsi makanan kariogenik (yaitu makanan manis yang banyak mengandung karbohidrat, lengket, dan mudah hancur di dalam mulut seperti permen, cokelat, dan berbagai kue manis) juga dapat mengalami karies gigi. Risiko karies gigi ini akan meningkat jika Anda tidak membersihkan sisa makanan tersebut pada gigi  secara maksimal. Jika karies gigi tidak diatasi, gigi berlubang merupakan tahap lanjutan yang akan terjadi. Ketika mineral gigi hilang lalu gigi terus-menerus dalam kondisi asam, maka lama-kelamaan struktur gigi akan rapuh. Jika struktur gigi rapuh, sedikit saja tekanan dapat membuatnya runtuh sehingga terbentuklah gigi berlubang. Gigi berlubang biasanya dimulai dari lapisan email gigi, yaitu lapisan semi transparan pada permukaan luar gigi.

Layaknya anggota tubuh pada umumnya, gigi juga dapat terkena gangguan kesehatan. Diantara beberapa jenisnya, karies gigi dan gigi berlubang merupakan gangguan rongga mulut yang paling sering terjadi. Tahukah Anda perbedaan di antara keduanya? Perlu Anda tahu, karies gigi dan gigi berlubang merupakan dua gangguan rongga mulut yang saling berhubungan. Namun demikian, kedua kondisi ini ternyata benar-benar berbeda. Apa saja perbedaannya? Karies gigi adalah suatu penyakit kronis yang terjadi pada gigi. Disebut kronis karena proses perjalanan penyakit ini tergolong lama, dan tidak menyebabkan keluhan yang signifikan. Kondisi ini umumnya hanya menyebabkan timbulnya bercak putih, cokelat, atau kehitaman pada gigi. Karies gigi meliputi proses demineralisasi dan remineralisasi. Ini terjadi ketika bagian luar gigi (enamel) terkena asam akibat hasil produksi bakteri, yang kemudian dinetralisasi oleh ludah. Bakteri yang berperan dalam karies gigi adalah streptococcus mutans dan lactobacillus. Pada karies gigi, kerusakan struktur gigi belum terjadi, sehingga bila dideteksi secara dini masih dapat dicegah, tanpa perlu tindakan seperti penambalan gigi.

Gigi berlubang merupakan rusaknya enamel gigi akibat karies gigi yang tidak dicegah. Kerusakan yang terjadi pada gigi berlubang dapat menjalar ke lapisan di bawah enamel, yaitu dentin. Pada tahap awal, penderita gigi berlubang akan merasakan keluhan ngilu sesaat, atau setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang bersifat dingin, panas, maupun manis. Keluhan ini hanya bersifat sementara, dan tidak akan terjadi jika penderita menghindari jenis makanan atau minuman tersebut. Pada tahap selanjutnya, dimana gigi berlubang sudah mencapai lapisan dentin, penderita akan merasakan ngilu yang akan bertahan hingga beberapa menit. Selain itu, penderita juga akan merasa ngilu bila lubang pada gigi kemasukan makanan.

Gigi berlubang tahap awal yang baru mengenai lapisan email gigi biasanya belum memiliki gejala yang terlihat. Namun jika gigi berlubang sudah sampai pada lapisan di bawahnya, yaitu dentin, akan mulai menimbulkan rasa ngilu. Gejala lainnya bisa berupa sisa makanan sering terjebak di antara gigi, rasa nyeri saat menggigit makanan tertentu, dan bau mulut yang kurang sedap. Bila dibandingkan, karies gigi dan gigi berlubang sama-sama berpotensi membahayakan. Karies gigi dapat bersarang di mulut tanpa Anda sadari,  sedangkan gigi berlubang dapat menimbulkan rasa ngilu yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Beruntung, sekarang karies gigi sudah bisa dicegah dengan rajin menyikat gigi menggunakan pasta gigi yang mengandung kalsium nano. Fungsi utama kalsium nano ini adalah mengembalikan mineral gigi yang hilang sekaligus merangsang pembentukan jaringan gigi yang baru. Karena kondisi karies gigi tidak menunjukkan gejala, selain rajin menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung kalsium nano, Anda juga dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan gigi setiap 6 bulan sekali supaya tidak “kecolongan”, yang buntutnya menyebabkan gigi berlubang. Tak ada salahnya untuk selalu waspada, karena karies gigi dapat menyerang kapan saja dan segala rentang usia.

0 Response to "Karies Gigi atau Gigi Berlubang, Lebih Bahaya Mana"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel