Inilah Pengaruh Kesehatan Gigi Terhadap Kecerdasan Otak Manusia

Menjaga kebersihan tubuh merupakan hal penting untuk dilakukan. Dengan bersih maka akan terhindar dari berbagai penyakit. Salah satu kebersihan yang tak boleh dilewatkan adalah kebersihan gigi. Menurut kesehatan, menyikat gigi dilakukan minimal dua kali dalam sehari. Dilakukan setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Jika tidak rajin menggosok gigi maka akan membuat timbulnya plak gigi. Plak gigi tersebut dapat menyebabkan gigi berlubang dan ngilu. Bahkan jarang menyikat gigi juga dapat mengakibatkan bau napas yang tidak sedap. Sehingga akan dijauhi oleh teman karena napasnya bau. Namun ternyata tak hanya itu saja bahaya dari malas menggosok gigi.

Kebiasaan menggosok gigi berhubungan erat dengan resiko pikun di usia lanjut. Dalam penelitian tersebut mengungkapkan, orang yang tidak setiap hari gosok gigi akan cenderung beresiko mengalami pikun dibandingkan dengan orang yang rajin gosok gigi. Hal ini disebabkan karena daya ingat mereka akan menurun drastis dan tidak berfungsi seperti dulu. Karena mulut merupakan pintu masuknya makanan keseluruh tubuh. Ketika ada kuman atau bakteri yang mengendap dan berkembang biak akibat sisa makanan yang tertinggal dalam jangka waktu lama. Maka bakteri jahat tersebut lambat laun memasuki aliran darah dan menyebabkan suatu kondisi yang disebut baktermia.

Baktermia adalah bakteri jahat dalam darah. Bakteri itu akan memicu peradangan d ilokasi tubuh, salah satunya otak. Saat bakteri menyerbu otak maka dapat menyebabkan kelainan otak. Dengan begitu jangan lupa untuk selalu menggosok gigi. Kebutuhan untuk merawat gigi secara rutin dan tepat tidak hanya bertujuan untuk membuat senyum yang indah dengan gigi bersih dan sehat. Alasan lain secara medis menyatakan bahwa kondisi kesehatan gigi sangat mempengaruhi kesehatan oragn tubuh lainnya. Pasalnya banyak saraf di mulut yang berhubungan langsung dengan saraf penting di bagian tubuh lainnya, terutama saraf otak. Bila kesehatan gigi buruk maka akan berdampak buruk pula bagi otak. Tak heran bila dokter gigi menganjurkan wajib menyikat gigi dua kali sehari.

Kesehatan gigi mempengaruhi fungsi kognitif pada otak. Buruknya kesehatan gigi seseorang dapat menyebabkan fungsi kognitif otak terganggu dan tidak maksimal. Lalu dampak buruk apa saja yang disebabkan oleh gigi terhadap kerusakan otak? Inilah kondisi gigi yang patut Anda waspadai. Semua anak pasti pernah mengalami sakit gigi, baik sakit gigi alamiah akibat pergantian gigi, akibat infeksi gigi berlubang maupun akibat benturan atau trauma. Tapi tahukah Anda bahwa jika sakit gigi terjadi pada anak, ternyata dapat memengaruhi kecerdasan otaknya? Sebagian besar kasus sakit gigi disebabkan oleh gigi berlubang. Kondisi ini biasanya dipicu oleh minuman dingin atau saat mengunyah makanan manis.

Sebuah penelitian yang dituangkan dalam British Dental Journal menunjukkan bahwa 85% anak usia sekolah London Borough of Harrow di Inggris mengalami sakit gigi dan membuatnya harus pergi ke dokter gigi. Sebanyak 14% anak usia 14 tahun mengalami gangguan dalam mengerjakan pekerjaan rumahnya. Tak hanya itu, sekitar 73% anak-anak menjadi susah makan karena sakit gigi. 31% anak lainnya mengalami kesulitan tidur. Sedangkan 30% mengaku waktu bermainnya terganggu dan 11% anak bolos sekolah karena mengalami sakit gigi. Terganggunya waktu sekolah anak sudah pasti bisa memengaruhi nilai dan kesuksesan anak dalam meraih prestasi di sekolahnya. Anak yang mengalami sakit atau tidak nyaman dalam mulutnya, menjadi sulit dalam menerima pelajaran yang diberikan. Selain itu, anak pun jadi perlu untuk meminum obat untuk menghilangkan nyeri tersebut. Akibatnya nilai dan performa anak dalam kelas menjadi menurun sehingga anak menjadi kurang percaya diri.


Inilah Pengaruh Kesehatan Gigi Terhadap Kecerdasan Otak Manusia

1. Gigi berlubang bisa turunkan kemampuan otak

Salah satu efek buruk dari gigi berlubang adalah menurun dan terganggunya fungsi otak. Hal ini terjadi karena seringnya terjadi abses (penimbunan nanah) dan tak segera ditangani. Bakteri yang tertimbun dalam abses atau gigi berlubang akan masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebar sampai ke otak dan merusak sel-sel dalam otak.

2. Gigi tanggal sebabkan Alzheimer

Sebuah studi di Jepang menemukan bahwa mereka yang sudah ompong atau tak lagi punya gigi jauh lebih mungkin mengalami kehilangan memori otak atau tahap awal gejala penyakit Alzheimer. Infeksi pada gigi yang menyebabkan gigi tanggal, dapat melepaskan zat inflamasi, yang pada gilirannya akan meningkatkan radang otak, yang menyebabkan kematian neuronal dan mempercepat kehilangan memori. Hilangnya reseptor sensoris di sekitar gigi ini terkait dengan beberapa neuron yang mati.

3. Infeksi gigi dan gusi sebabkan radang otak

Gigi atau gusi yang mengalami infeksi juga sangat berdampak pada infeksi bagian tubuh lainnya seperti abses otak, peradangan lapisan jantung, jantung otot dan katup jantung. Sama seperti gigi ompong, bagian radang gusi yang terinfeksi akan menyebar ke pembuluh darah dan merusak organ tubuh lain seperti otak, jantung, paru-paru dan mata. Infeksi inimasuk ke dalam otak biasanya menjadi penyebab penyakit meningitis.

4. Perlunya memiliki pengetahuan mengenai kesehatan gigi

Agar kecerdasan anak Anda tidak terganggu akibat sakit gigi, semua pihak yang bertanggung atas kesehatan anak perlu memiliki pengetahuan mengenai kesehatan gigi. Orang tua, pengasuh anak – seperti nenek, asisten rumah tangga hingga baby sitter – termasuk anak sendiri harus tahu pentingnya menjaga kesehatan gigi anak. Orang tua dan pengasuh anak sebagai pihak yang paling bisa berpengaruh pada kesehatan gigi anak, sudah seharusnya memberikan contoh perilaku kesehatan gigi yang baik. Anak dapat berperilaku baik dalam menjaga kesehatan giginya karena mencontoh dan belajar dari sosok yang ditiru. Orang tua sudah sepatutnya memberikan contoh kepada anak bagaimana merawat gigi dengan benar. Agar kecerdasan anak tidak menurun, karena sakit gigi, yuk, tunjukkan perilaku menjaga kesehatan gigi yang baik. Langkah pertama,  bisa dimulai dari Anda sendiri.

Apakah gigi berlubang mempengaruhi kecerdasan anak? tentu saja 'ya' meskipun   secara tidak langsung, sejak usia 6 bulan sampai usia praremaja, anak butuh asupan gizi seimbang untuk pertumbuhan tubuh dan otaknya, baik protein, karbonhidrat, lemak, maupun zat gizi lainnya. Sayangnya saat gigi si kecil mulai tumbuh (erupsi), kadang orang tua belum sepenuhnnya menyadari hal tersebut. Akibatnya, mereka kurang memperhatikan kebersihan rongga mulut serta gigi anak, terutama setelah makan. padahal biasanya, jika gigi sudah berlubang dan diikuti rasa sakit, bisa menyebabkan kurangnnya nafsu makan. Jika keadaan tersebut berlangsung secara terus menerus, asupan makanan serta  gizi akan berkurang. Perlahan tapi pasti anak itu akan kehilangan salah satu sumber nutrisi secara perlahan tapi pasti tentu akan mempengaruhi perkembangan  kecerdasannya. Bila kondisi pada gigi telah menyebabkan radang otak atau kehilangan memori, maka dampaknya akan sangat kentara pada terganggunya kualitas hidup dan aktivitas harian. Jadi, jangan sepelekan kesehatan gigi Anda dan mulailah merawatnya sejak dari sekarang.

Demikianlah beberapa pengaruh kesehatan gigi terhadap kecerdasan otak manusia, semoga menjadi tambahan pengetahuan buat anda, demi menjaga kecerdasan buah hati anda menjadi lebih baik. 

0 Response to "Inilah Pengaruh Kesehatan Gigi Terhadap Kecerdasan Otak Manusia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel